TRAGEDI TAMPOMAS II
Di laut masalembo
Tenggelam untuk Selama-lamanya..!! dan kejadian ini termasuk
kejadian salah satu terbesar yang ada dibelahan dunia.
HARI NAAS ITU
Tampomas II berangkat
dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada hari Sabtu 24 Januari pukul 19.00
WIB. Dijadwalkan sampai di Ujung Pandang Makassar pada hari senin
pukul 10.00 pagi. Ada yang menyebutkan ada 1045 penumpang, 191 Mobil dan sekitar 200 an Sepeda
Motor yang berada diatas kapal tersebut.
Hari minggu malam tanggal 25 Januari sekitar pukul 23.00
wita Syahbandar Ujung Pandang
Makassar menerima berita dari KM
Wayabula, bahwa KM Tampomas II terbakar di perairan Kepulauan Maselembu sekitar
220 mil dari Ujung Pandang. Cuaca yang kurang bersahabat menghambat evakuasi
penumpang Tampomas II yang dilakukan oleh KM Sangihe, dengan waktu sehari
semalam KM Sangihe hanya mampu memindahkan 149 penumpang Tampomas II. Memang sangat tragis .
Senin malam itu, Sekditjen Perhubungan Laut dalam siaran
televisi menyatakan bahwa KM Tampomas II mengalami kerusakan mesin sehingga
harus lego jangkar di perairan tersebut. Disebutkan juga bahwa sempat terjadi
kebakarna, tapi semuanya bisa diatasi. Kapal terapung dan para penumpang juga
sudah tenang menunggu di Dek. Namun nyatanya, pada hari Selasa pagi tambapk
masi ada asap tipis mengepul dibagian belakang Kapal dan siangnya harinya api
membesar kembali. KM Tampomas II akhirnya mring dan tenggelam dengan cepat.
KAPAL BEKAS YANG KURANG TERAWAT
KM Tampomas II milik
PELNI ini baru melakukan pelayarannya pada mulan Mei 1980. Tapi bukan berarti
ini kapal baru. KM Tampomas II dengan bobot mati 2420 ton dan mampu mengangkut
penumpang 1250 sampai 1500 orang ini adalah kapal bekas yang dibeli oleh PT.
PANN (Pengembangan Armada Niaga Nasional, BUMN) dari Komodo Marine Jepang dan
PT. Pelni membelinya secara mengangsur selama sepuluh tahun kepada PT. PANN.
Kapal ini sebelumnya bernama MV. GreatEmerald dibuat di Jepang Tahun 1971. Dibeli dengan harga 8.3 Juta Dollar
AS, yang menurut berberapa pihak terlalu mahal untuk sebuah kapal bekas yang
sudah berusia 10 tahun.
Dari data terakhir disebutkan bahwa 753 orang penumpang KM
Tampomas II diselamatkan termasuk awak kapal. Ditemukan 143 Jenazah. Beberapa
sisanya yang tidak ditemukan masih menjadi tanda tanya. Penumpang gelap yang
naik bisa mencapai ratusa orang. Beberapa sumber menyatakan jumlah penumpang KM
Tampomas II sebenarnya berjumlah 1442 orang. Bahkan Koki kapal yang selamat
mengaku dipernintahkan atasannya agar memasak untuk 2000 orang.
Penyebab kebakaran masih simpang siur, beberapa versi cerita
pun terdengar ada yang mengatakan akibat puntung rokok diruang mesin, namun
saksi mengatakan api berkobar pertama kali digeladak kendaraan.
Saat Tampomas
terbakar para penumpang yang selamat mengatakan tidak ada alarm atau sirene
tanda bahaya yang berbunyi utnuk mengingatkan penumpang, yang ada hanya
pemberitahuan melalui pengeras suara agar diseluruh penumpang naik ke bagian
atas kapal.Begitu berada dibagian geladak terbuka mereka dibiarkan mencari
selamat sendiri-sendiri tidak ada ABK yang membimbing. Bahkan beberapa ABK
langsung mencari selamat sendiri dengan meluncurkan skoci, diantaranya Mualim
II dan Markonis II. Dari enam skoci yang ada, yang masing-masing berpenumpang
50 orang, hanya dua yang berhasil diturunkan.
Yang mengherankan, dalam keadaan darudat seperti itu, KM
Tampomas II sama sekali tidak melakukan kontak radio. Dibilang bahwa semua
radio rusak ! Banyak pula muncul pertanyaan mengapa kru kapal dalam pelayaran
itu tidak lengkap ? Hanya ada Kampten, Mualim II dan Markonis II. Mualim I dan
Markonis I sedang acuti dan tidak dicarikan penggantinya, lebih parah lagi
Mualim I dam Markonis II langsung kabur sendiri dengan sekoci hanya satu jam
setelah terjadi kebakaran, bahkan dengan egoisnya Markonis II membawa radio
portable kedalam skoci tanpa memikirkan lebih banyak penumpang di kapal yang
membutuhkan pertolongan dari kru penyelamat. Saksi bahkan sempat mendengar
kemarahan Nahkoda Capt. Abdul Rivai yang berteriak "Kalau ketemu, saya
cekik dia".
Mungkin yang paling
patut dipuji bahkan dijadikan adalah Kapten Kapal Tampomas II ini sendiri,
Capt. Abdul Rivai. Komitment dan dedikasinya sungguh sangat menggetarkan. Dalam
keterbatasannya, dialah yang paling sibuk menyelamatkan penumpang lain tanpa
memikirkan keselamatan dirinya sendiri, saat ABK lain malah melarikan diri.
Saat kapal sudah mulai miring, Cpt. Abdul Rivai masih tampak
sibuk membagikan pelampung ke para penumpang yang tidak berani terjun kelaut.
Bahkan di detik terakhir... saat kapal mulai tengelam Cpt. Abdul Rivai masih
terlihat berada di anjungan kapal sambil berpegang pada kusen jendela.
Namun malangnya, jenazah Capt. Abdul Rivai sempat dikuburkan
sebagai orang tak dikenal. Untungnya penyelamat ada yang teringat akan cincin
bertuliskan nama Hasanah, istri Cpt. Abdul Rivai, yang dikenakan salah satu
jenazah tak dikenal. Jasad Abul Rivai akhirnya dimakamkan kembali ditaman makan
pahlawan Kalibata Jakarta.
Akhir heroik Capt. Abdul Rivai memberikan inspirasi kepada
penyanyi dan penulis lagu terkenal Ebiet G. Ade untuk menulis sebuah lagu yang
didekasikan kepada sang Kapten. Dikemas dalam album kelima Ebiet yang
diluncurkan ditahun 1992 bertajuk langkah berikutnya lagu itu berjudul SEBUAH TRAGEDI
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking